SELAMAT DATANG DI HOBI99 ~ KARTU ONLINE AGENT TERPERCAYA & TERBESAR SE-ASIA

Kamis, 13 Juli 2017

Gus Ipul masih tak punya lawan



Nama-nama mentereng menghiasi pencalonan Pilgub Jawa Timur 2018. Namun, dari sekian banyak nama, belum ada satupun yang mampu menyaingi elektabilitas incumbent Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul.

Nama besar seperti Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Bupati Banyuwangi Azwar Anas, hingga mantan Ketua Kadin Jawa Timur La Nyalla Mattalitti tak mampu menyaingi Gus Ipul. Hal ini terungkap dalam hasil penelitian Lembaga Riset Surabaya Survei Center (SSC).

"Dalam pertanyaan terbuka, setidaknya ada lima kandidat yang diperhitungkan publik untuk berkompetisi sebagai calon gubernur Jawa Timur," kata Direktur SSC, Mochtar W Oetomo, Rabu (12/7).

Lima kandidat itu adalah, Khofifah, Gus Ipul, Risma Anas dan La Nyalla.

Dalam pertanyaan terbuka, seandainya Pilgub dilaksanakan saat ini, Gus Ipul mendapat dukungan 26,3 persen, Risma 22,1 persen, Khofifah 13,9 persen, Anas 3,5 persen, dan La Nyalla 2,3 persen.

Mochtar menyebut, dalam surveinya, dia juga memunculkan nama-nama lain seperti; Abdul Halim Iskandar, Hasan Aminuddin, Mahfud MD, Anang Hermansyah, Imam Nahrawi, Nurhayati Ali Assegaf, serta tokoh populer lain di Jawa Timur.

"Namun, hasilnya jauh di bawah elektabilitas kelima kandidat yang masuk Top of Mind. Rata-rata perolehan dukungan mereka, di kisaran angka 2 persen ke bawah," ucap Mochtar.

Soal popularitas, Gus Ipul memang kalah tenar dengan Khofifah. Wajar, Khofifah memang tokoh nasional.





Khofifah adalah kandidat paling populer oleh publik, yaitu 90 persen. Sementara Risma, menjadi calon dengan akseptabilitas (tingkat penerimaan) paling tinggi 75,8 persen, dan Gus Ipul sebagai kandidat paling elektabel alias paling dipilih 26,6 persen.

Survei SSC ini digelar pada 10 hingga 30 Juni 2017 dengan metode multistage random sampling. Survei ini mengambil sampel 800 responden yang tersebar di 38 kabupaten/kota se Jawa Timur, dengan margin of error mencapai 3,5 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Dari hasil ini, baru Gus Ipul yang telah terbuka menyatakan diri menjadi bakal calon gubernur Jawa Timur. Bahkan dia telah mendaftarkan diri ikut penjaringan partai di Demokrat, PKB, dan PDIP.

Sementara pesaing terberatnya dari sisi elektabilitas, Khofifah hingga kini belum menentukan sikapnya. Begitu juga Risma, partainya yakni PDIP tampaknya lebih berminat mengajukan Azwar Anas sebagai bakal calon wakil gubernur. Dengan demikian, hingga kini Gus Ipul masih belum punya lawan memperebutkan kursi Jatim 1 dan Jatim 2.

Soal wakil, SSC juga telah melakukan riset. Hasilnya mengejutkan, Anas menjadi yang paling diinginkan sebagai wakil gubernur Jawa Timur.

Dari hasil survei, untuk cawagub dari tokoh nasionalis, mencapi 24,4 persen. Cawagub dari NU (16,9 persen), tokoh Muhammadiyah (11,4 persen), pengusaha (8,9 persen), birokrat (5,9 persen), artis (0,4 persen), dan yang menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab mencapai 32,1 persen.

"Untuk posisi cawagub, elektabilitas Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas paling tinggi, yaitu 12,9 persen. Disusul Kusnadi (ketua DPD PDIP Jatim) 7,50 persen, La Nyalla 7,40 persen dan artis Anang Hermansyah 6,9 persen," ungkap peneliti SSC, Moh Edi Mazuki.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Gus Ipul masih tak punya lawan

Gus Ipul. Nama-nama mentereng menghiasi pencalonan Pilgub Jawa Timur 2018. Namun, dari sekian banyak nama, belum ada satupun yang mampu ...